Selasa, 29 November 2011

Semarang

Pada film yang saya saksikan ini adalah berjudul semarang, film mendokumentasikan tentang sejarah semarang, bangunan-bangunan bersejarah.
Semarang di kenal sebagai kota lumpia oleh masyarakat kota lain, semarang atau The Old City Venesia From The East mempunyai banyak bangunan tua yang bersejarah anatara lain yaitu Gereja Blenduk, Lawang Sewu, Jiwasraya, dan Pasar Johar.

Gereja Blenduk, Gereja Blenduk atau biasa disebut dengan  mBlendhug adalah Gereja Kristen tertua di Jawa Tengah yang dibangun oleh masyarakat Belanda yang tinggal di kota itu pada 1753, dengan bentuk heksagonal (persegi delapan). Gereja ini sesungguhnya bernama Gereja GPIB Immanuel,  gereja ini terletak di Jl. Letjend. Suprapto 32.  Gereja ini memiliki Kubah yang besar, serta dilapisi perunggu, dan di dalamnya terdapat sebuah orgel Barok. Arsitektur di dalamnya dibuat berdasarkan salib Yunani. Gereja ini direnovasi pada 1894 oleh W. Westmaas dan H.P.A. de Wilde, yang menambahkan kedua menara di depan gedung gereja ini. Nama Blenduk adalah julukan dari masyarakat setempat yang berarti kubah.


Lawang Sewu, Sebuah gedung tua bergaya bangunan yang unik yang diberinama oleh masyarakt dengan sebutan Lawang Sewu. Lawang Sewu dibangun pada tahun 1903 dan selesai pada tahun 1907. Terletak di bundaran Tugu Muda yang dahulu disebut Wilhelmina Plein.
Masyarakat setempat menyebutnya Lawang Sewu (Seribu Pintu). Ini dikarenakan bangunan tersebut memiliki pintu yang banyak sekali (dalam kenyataannya pintu yang ada tidak sampai seribu, mungkin juga karena jendela bangunan ini tinggi dan lebar, masyarakat juga menganggapnya sebagai pintu).

Jiwasraya, kantor yang saat ini di tempati oleh PT. Jiwasraya Semarang merupakan bekas gedung Nederlandsch Indische Leven Sverzeking De Lifrente Maatschaapij (NILLMI) yang dibangun di kota lama dengan arsiteknya bernama Thomas Karsten pada tahun 1916-an. Gedung ini juga pernah digunkan sebagai kantor Balaikota Semarang pada masa pemerintahan Hindia Belanda.

Pasar Johar, dimulai lebih dari seabad yang lalu. Pada tahun 1860 terdapat pasar yang menempati bagian timur alun-alun ini dipagari oleh deretan pohon johar ditepi jalan. Dari sinilah nama Pasar johar itu lahir. Lokasi pasar ini disebelah barat pasar Semarang yang disebut seagai Pasar Pedamaran, dan berdekatan pula dengan penjara sehingga menjadi tempat menanti orang yang menengok kerabat dan kenalan yang dipenjara.

Tanggapan saya mengenai film dokumentasi ini, dokumentasi ini sangat penting untuk generasi muda sekarang agar tidak melupakan bangunan bangunan bersejarang di negara kita ini.

Untuk menyaksikan film dokumentasi yang saya saksikan silahkan klik link di bawah ini :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar