Selasa, 29 November 2011

Revolusi Jakarta


              Revolusi Jakarta, sekarang jakarta sudah semakin maju dari segi manapun dari gedung, transportasi dan lain-lain. Pada saat ini kendaraan transportasi yang dari zaman dulu hingga sekarang adalah bemo, bajaj, koasi atau metro mini dan kancil. Bemo, kendaraan beroda 3 ini masih sering ada hanya di beberapa tempat saja. Bajaj, kendaraan angkutan ini hampir sama dengan bemo beroda 3, tapi bedanya bajaj hanya muat untuk 2 orang saja. koasi atau metro mini, angkutan ini cukup meresahkan warga karna pemberhetiannya kadang-kadang menempati badan jalan dan mengakibatkan kemacetan, Kancil, kendaraan angkutan ini di buat oleh pemerintah untuk mengurangin polusi asap knalpot dari bajaj.
                Kendaraan saat ini yang sedang ngetrend dan sedang ramai di perbicarakan orang-orang adalah Busway atau Trans Jakarta, dengan Trans Jakarta kita dapat berkeliling kota Jakarta hanya dengan membayar RP 3500 saja, Trans Jakarta di penuhi dengan fasilitas-fasilitas yang membuat penumpang nyaman, diantarnya adalah jalanan menuju halte trans jakarta dibuat landai bukan tangga, ini di buat agar bisa ramah dengan orang-orang yang berpenyandang cacat yang ingin menaiki trans jakarta.
                Di dalam trans jakarta sudah di sediakan perlengkapan-perlengkapan darurat jika terjadi sesuatu, diantaranya adalah pemadam kebakaran dan alat pemecah kaca jika sulit keluar dari pintu di dalam kecelakaan. Atap trans jakarta di buat anti percikan api karena agar penumpang di dalam aman jika terjadi sesuatu pada bus. Meskipun trans jakarta mempunyai jalan sendiri kadang-kadang trans jakarta sering telat datang dengan tepat waktu ini di karenakan di beberapa jalan terjadi kemacetan karena beberapa lampu lalu lintas yang rusak dan jam orang-orang pulang kerja.
                Trans Jakarta tetap saja menjadi padat ramai karena banyaknya warga yang ingin menaikki kendaraan angkutan trans jakarta ini.
                Tanggapan saya terhadap film dokumentasi ini adalah, dokumentasi ini sangat bagus untuk mengetahui seluk beluk perubahan jakarta, terutama transportasinya yang semakin maju, tapi sayang masih ada kekurangannya, yaitu masih terjadinya kepadatan warga dan kemacetan yang terjadi.

Jika ingin melihat film dokumentasi yang saya saksikan silahkan klik link dibawah ini :

Semarang

Pada film yang saya saksikan ini adalah berjudul semarang, film mendokumentasikan tentang sejarah semarang, bangunan-bangunan bersejarah.
Semarang di kenal sebagai kota lumpia oleh masyarakat kota lain, semarang atau The Old City Venesia From The East mempunyai banyak bangunan tua yang bersejarah anatara lain yaitu Gereja Blenduk, Lawang Sewu, Jiwasraya, dan Pasar Johar.

Gereja Blenduk, Gereja Blenduk atau biasa disebut dengan  mBlendhug adalah Gereja Kristen tertua di Jawa Tengah yang dibangun oleh masyarakat Belanda yang tinggal di kota itu pada 1753, dengan bentuk heksagonal (persegi delapan). Gereja ini sesungguhnya bernama Gereja GPIB Immanuel,  gereja ini terletak di Jl. Letjend. Suprapto 32.  Gereja ini memiliki Kubah yang besar, serta dilapisi perunggu, dan di dalamnya terdapat sebuah orgel Barok. Arsitektur di dalamnya dibuat berdasarkan salib Yunani. Gereja ini direnovasi pada 1894 oleh W. Westmaas dan H.P.A. de Wilde, yang menambahkan kedua menara di depan gedung gereja ini. Nama Blenduk adalah julukan dari masyarakat setempat yang berarti kubah.


Lawang Sewu, Sebuah gedung tua bergaya bangunan yang unik yang diberinama oleh masyarakt dengan sebutan Lawang Sewu. Lawang Sewu dibangun pada tahun 1903 dan selesai pada tahun 1907. Terletak di bundaran Tugu Muda yang dahulu disebut Wilhelmina Plein.
Masyarakat setempat menyebutnya Lawang Sewu (Seribu Pintu). Ini dikarenakan bangunan tersebut memiliki pintu yang banyak sekali (dalam kenyataannya pintu yang ada tidak sampai seribu, mungkin juga karena jendela bangunan ini tinggi dan lebar, masyarakat juga menganggapnya sebagai pintu).

Jiwasraya, kantor yang saat ini di tempati oleh PT. Jiwasraya Semarang merupakan bekas gedung Nederlandsch Indische Leven Sverzeking De Lifrente Maatschaapij (NILLMI) yang dibangun di kota lama dengan arsiteknya bernama Thomas Karsten pada tahun 1916-an. Gedung ini juga pernah digunkan sebagai kantor Balaikota Semarang pada masa pemerintahan Hindia Belanda.

Pasar Johar, dimulai lebih dari seabad yang lalu. Pada tahun 1860 terdapat pasar yang menempati bagian timur alun-alun ini dipagari oleh deretan pohon johar ditepi jalan. Dari sinilah nama Pasar johar itu lahir. Lokasi pasar ini disebelah barat pasar Semarang yang disebut seagai Pasar Pedamaran, dan berdekatan pula dengan penjara sehingga menjadi tempat menanti orang yang menengok kerabat dan kenalan yang dipenjara.

Tanggapan saya mengenai film dokumentasi ini, dokumentasi ini sangat penting untuk generasi muda sekarang agar tidak melupakan bangunan bangunan bersejarang di negara kita ini.

Untuk menyaksikan film dokumentasi yang saya saksikan silahkan klik link di bawah ini :